Merubah Schematic Menjadi Layout PCB (Schematic to Board) - Dunia Elektro
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Merubah Schematic Menjadi Layout PCB (Schematic to Board)

Merubah Schematic Menjadi Layout PCB (Schematic to Board)
Pada pembelajaran atau artikel sebelumnya admin www.sekolahotomasi.com telah menjelaskan tentang “Menambahkan dan Menghubungkan Komponen Ke Lembar Kerja Eagle 7.5.0 Untuk Membuat Power Supply Variabel”. Selanjutnya pada pembelajaran kali ini admin www.sekolahotomasi.com akan membahas cara merubah schematic/skematik menjadi layout PCB (schematic to board). Untuk dapat membuat layout (.brd) terlebih dahulu kita harus membuat file schematic (.sch), tanpa file schematic (.sch) maka file layout (.brd) tidak akan bisa dibuat. Pada rangkaian schematic, tampilan hanya simbol-simbol komponen yang dihubungkan menggunakan garis, sedangkan pada rangkaian layout berupa wujud asli komponen yang ditampilkan dari beberapa posisi. Tools menu yang nantinya akan kita gunakan adalah “generate/switch to board” disimbolkan sebagai berikut :
Perlu admin www.sekolahotomasi.com jelaskan, pada pembahasan kali ini admin sekolahotomasi.com menggunakan software Eagle versi 7.5.0. Jika Anda menggunakan versi lain mungkin tampilannya akan sedikit berbeda. Layout yang akan kita buat hanya menggunakan satu layer, yaitu bottom layer atau layer bagian bawah saja. Saat ini sudah tersedia beberapa versi layer yang dapat digunakan mulai dari 1 layer sampai 6 layer.

Daftar isi


A. Langkah Kerja

Langkah-langkah merubah schematic menjadi layout PCB atau schematic to board adalah sebagai berikut :
1. Persiapkan terlebih dahulu Schematic yang kaki-kaki komponennya sudah terhubung
Merubah Schematic Menjadi Layout PCB (Schematic to Board)
2. Pilih tool menu “generate/switch to board
Merubah Schematic Menjadi Layout PCB (Schematic to Board)
3. Jika muncul notifikasi seperti berikut
Merubah Schematic Menjadi Layout PCB (Schematic to Board)
Tekan “Yes
Notifikasi tersebut menunjukkan bahwa Schematic akan dibuat menjadi file layout baru. Hasil akhir dari proses pembuatan layout akan mendapatkan file berformat “xxxxxx.brd”
4. Selanjutnya akan muncul jendela kerja baru atau tampilan layout editor dengan tampilan sebagai berikut :
Merubah Schematic Menjadi Layout PCB (Schematic to Board)

Di luar area kerja terdapat komponen-komponen yang sebelumnya telah kita masukkan di lembar kerja schematic atau Schematic editor. Selanjutnya adalah memasukkan komponen yang berada diluar kotak putih ke dalam lembar kerja kotak putih seperti berikut:
Merubah Schematic Menjadi Layout PCB (Schematic to Board)

5. Pastikan semua kaki-kaki komponen sudah terhubung pada halaman layout, jika belum Anda dapat menekan tombol “Switch to schematic” untuk kembali ke tampilan schematic dan memperbaiki hubungan antar kaki-kaki komponen menggunakan tool “Wire”.

Catatan : Untuk berpindah halaman dari layout editor ke schematic editor jangan meng-klik tanda silang pada pojokan kanan atas. Untuk menutup lembar layout editor, gunakan saja “switch to schematic”.

6. Langkah selanjutnya adalah membuat jalur tembaga untuk menghubungkan antar kaki komponen atau routing. Routing dapat dilakukan menggunakan dua cara yaitu manual dan otomatis. 
Cara pertama secara manual yaitu dengan menekan tools menu “Route” yang ada di sebelah kiri, simbolnya sebagai berikut :

Selanjutnya hubungkan kaki-kaki komponen menggunakan tools menu “Route” dengan mengikuti jalur-jalur garis bantu yang telah dibuat di schematic.
Cara kedua secara otomatis yaitu dengan menekan tombol “autorouter” maka semua kaki-kaki komponen akan dibuatkan garis penghubung secara otomatis. Berikut ini simbol dari autorouter


Kelemahan dari penggunaan “autorouter” yaitu dari jalur penghubung tidak dapat diatur ketebalannya atau nilai width nya.

B. Catatan Penting

Beberapa catatan penting yang perlu dihindari ketika menghubungkan kaki-kaki komponen saat routing.
a. Hindari membuat rooting yang bersilangan atau saling memotong, karena menyebabkan konsleting, solusinya buat jalur dengan posisi di bawah komponen, atau membuatkan jumper.
b. Hindari penggunaan mirror pada komponen yang memiliki polaritas contohnya transistor, IC, seven segment, dan potensiometer.

C. Penutup

Dimikian informasi yang dapat admin www.sekolahotomasi.com berikan, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca semua blog ini. Silahkan berikan komentar apabila anda mendapat kesulitan memahami isi artikel ataupun terdapat kesalahan informasi dan penulisan dari informasi yang telah admin sekolahotomasi.com berikan.