Faktor yang Paling Berpengaruh pada Proses Perakitan - Dunia Elektro
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Faktor yang Paling Berpengaruh pada Proses Perakitan

Faktor yang Paling Berpengaruh pada Proses Perakitan

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses perakitan produk supaya menghasilkan produk yang baik dan diminati oleh para calon pembeli. Apa sajakah faktor tersebut?

1. Jenis Bahan yang Akan Dirakit
Jenis Bahan yang Akan Dirakit

Bahan merupakan hal yang penting dalam perakitan, dalam proses perakitan kita harus tau terlebih dahulu jenis bahan yang akan dirakit. Merakit bahan yang sejenis akan lebih mudah daripada merakit produk dengan bahan yang berbeda jenisnya. 

Contohnya merakit produk dari bahan kayu dan kayu akan lebih mudah daripada membuat produk dari bahan kaca dan besi.

2. Kekuatan yang Dibutuhkan
Kekuatan yang Dibutuhkan

Untuk faktor kekuatan, kita harus melihat produk kita akan diberi beban seberapa beratnya. Tentunya semakin berat pembebanan maka produk yang akan dirakit harus menggunakan jenis bahan yang lebih kuat dan kokoh.

Contohnya :
Kita aka membuat produk berupa rak. Pertimbangannya yaitu, rak tersebut akan dibebani apa? Buku, sepatu, atau piring? Apabila dibebani dengan sepatu, cukup dibuat dengan bahan plastik, namun jika dbebani dengan buku maka lebih cocok dibuat dengan bahan kayu.

3. Pemilihan Metode Penyambungan
Pemilihan Metode Penyambungan

Dalam merakit produk, hampir pasti kita akan menemui yang namanya proses penyambungan. Menyambung suatu produk perlu teknik supaya hasilnya bagus dan sebisa mungkin agar hasilnya tidak terlihat seperti sambungan. Ada beberapa metode penyambungan beberapa bahan yang dapat dilakukan, yaitu : 
a. Untuk menyambung bahan kayu dengan kayu, dapat dilakukan dengan cara dipaku 
b. Untuk menyambung bahan alumunium dengan alumunium, dapat dilakukan dengan cara dirivet 
c. Untuk menyambung bahan besi dengan besi, dapat dilakukan dengan cara dilas 
d. Untuk menyambung komponen elektronika dengan papan PCB, dapat dilakukan dengan cara disolder 
e. Untuk menyambung bahan emas dengan emas, dapat dilakukan dengan cara dipatri 

4. Pemilihan Metode Penguatan
Pemilihan Metode Penguatan
Adakalanya dalam suatu proses penyambungan produk, hasilnya kurang kokoh karena sifat bahan yang sulit untuk disambung . Maka untuk memperkuat hasil sambungan dapat diberikan penguatan. 

Contohnya : Pada pemasangan tiang penopang jembatan, walaupun sudah diberi mur dan baut. Namun bagian bawahnya masih juga diberi penopang lagi. Hal ini supaya jembatan dapat menahan beban yang lebih berat. 

5. Penggunaan Alat Bantu Perakitan
Penggunaan Alat Bantu Perakitan
Tentunya dalam merakit produk dibutuhkan alat bantu untuk mempermudah dan mempercepat proses perakitan. Nah, tentunya kita harus bisa mengoperasikan peralatan tersebut dengan benar, supaya kita terhindar dari kecelakaan kerja. Supaya menjadi ahli dalam menggunakan alat, maka kita perlu belajar menggunakan dan sering menggunakan alat tersebut. 

Contohnya : Hasil las dari orang yang sudah terbiasa memegang dan menggunakan las, pasti akan berbeda dengan hasil dari orang yang baru pertamakali menggunakan las. 

6. Toleransi
Toleransi
Toleransi berkaitan dengan ukuran dari komponen-komponen yang dapat ditukar-tukar atau komponen yang digunakan sebagai pengganti. 

Contohnya : Produk resistor memiliki batas toleransi yang disepakati bersama oleh perusahaan-perusahaan pembuatnya yaitu 0.1%, 0.25%, 1%, 2%, dst. Semakin kecil nilai toleransinya, semakin bagus produk tersebut. 

7. Bentuk Produk
Bentuk Produk
Bentuk produk berkaiatan erat dengan estetika (seni keindahan). Bentuk tampilan memberikan kesan pertama kepada calon pembeli untuk segera membeli produk yang kita produksi. Bentuk produk yang kita rakit seharusnya mengikuti perkembangan jaman dan trend sekarang, karena manusia sangat mudah sekali bosan dengan produk yang begitu-begitu saja tanpa mengalami perubahan bentuk yang lebih bagus. 

Contohnya : Setiap tahun bentuk mobil dan motor pasti berubah mengikuti perkembangan desain dan jamannya, padahal mesin yang digunakan masih sama. 

8. Ergonomis
Ergonomis
Ergonomis memiliki arti kesesuaian bentuk produk dengan kenyamanan si pemakai produk. Pembeli pasti menginginkan produk yang digunakan bukanlah produk yang melelahkan dan membahayakan saat digunakan. Maka dalam proses pembuatan produk harus memperhatikan faktor ergonomis 
Contohnya : 
a. tempat sampah dengan sistem injak; 
b. pel dengan sistem peras tarikan; 
c. meja gambar dengan hidrolik; 
d. kursi hidrolik; 
e. gerobak sorong; 
f. saddle sepeda mtb; 
g. engsel laptop; 
h. jok mobil yg dapat diatur posisinya 

9. Finishing
Finishing
Dalam finishing terdapat proses yang namanya Quality Control biasa disebut dengan istilah QC ( baca : kyusi ). Quality Control yaitu pengawasan kualitas produk yang akan dipasakan ke masyarakat luas.

Saya juga membuat video tentang materi ini, silahkan kalian tonton videonya berikut ini :


Post a Comment for "Faktor yang Paling Berpengaruh pada Proses Perakitan"