Bagian-Bagian Multimeter Analog dan Fungsinya - Dunia Elektro
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bagian-Bagian Multimeter Analog dan Fungsinya

Bagian-Bagian Multimeter Analog dan Fungsinya



Pengertian Pengukuran

Kalian pasti sudah sering melakukan pengukuran kan?
Pengukuruan biasanya menggunakan sebuah alat bantu ukur. Misalnya untuk mengukur panjang penghapus, anda bisa menggunakan alat bantu ukur yaitu mistar/penggaris. Lalu bagaimana cara untuk mengukur besaran listrik seperti arus, tegangan, hambatan, daya, dan sebagainya?

Untuk dapat mengukur besaran listrik, kita membutuhkan sebuah alat ukur listrik. Berikut ini pembagian alat ukur yang biasa digunakan.
1. Amperemeter digunakan untuk mengukur arus.
2. Voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan.
3. Ohmmeter digunakan untuk mengukur nilai tahanan/hambatan.
4. Wattmeter digunakan untuk mengukur daya listrik.

Pengenalan Multimeter

Tentunya kurang efisien jika mengukur besaran listrik membawa berbagai alat ukur yang begitu banyak. Supaya lebih efisien, anda dapat menggunakan multimeter/AVO meter untuk mengukur berbagai besaran listrik tersebut. Sesuai dengan namanya “Multi” yang berarti banyak.

Multimeter / AVO meter dapat mengukur arus, tegangan, hambatan, daya, dan bahkan sekarang sudah dilengkapi dengan deteksi kerusakan komponen. Anda yang baru belajar tentang listrik mungkin penasaran dengan wujud dari multimeter.

Gambar Multimeter

Baiklah, admin www.sekolahotomasi.com akan menunjukkan wujud dari multimeter analog dan fungsi dari bagian-bagian tersebut.

Bagian-Bagian Multimeter Analog dan Fungsinya

Fungsi Bagian-Bagian Pada Multimeter


Adapun fungsi dari bagian-bagian yang ditunjukkan pada gambar multimeter analog diatas yaitu :
No. Bagian Fungsi
1. Jarum Penunjuk untuk menunjukkan angka hasil pengukuran pada layar multimeter analog
2. Skala sebagai tanda angka / indikator kuantitatif pengukuran
3. Zero Adjust Screw mengatur jarum penunjuk ke posisi 0 (zero) untuk pengukuran tegangan dan/arus listrik
4. Zero Ohm Adjust mengatur jarum penunjuk ke posisi 0 (zero) untuk pengukuran hambatan. Untuk menggunakannya harus menempelkan probe positif dan negatif terlebih dahulu
5. Terminal Output pengukuran nilai frekuensi (dB) pada listrik AC
6. Batas Ukur Tegangan AC menunjukkan batas maksimal multimeter mengukur tegangan listrik AC
7. Batas Ukur Tegangan DC menunjukkan batas maksimal multimeter mengukur tegangan listrik DC
8. Pengali Ohm faktor pengali pada hasil pembacaan nilai hambatan listrik
9. Terminal Negatif tempat untuk memasukkan probe negatif
10. Terminal Positif tempat untuk memasukkan probe positif
11. Batas Ukur Arus DC untuk menunjukkan batas maksimal multimeter mengukur arus listrik DC
12. Saklar Pemilih (Selector Switch) sebagai pemilih alat ukur (ACV, DCV, Ω, DCmA)

Sumber Daya Multimeter


Untuk dapat mengukur menggunakan Ohm Meter pada Multimeter, Multimeter harus dipasangi baterai. Ada 2 jenis baterai yang dipasang pada multimeter analog ini, yaitu :
1. Baterai AA 1,5V sebanyak 2 Buah
2. Baterai kotak 9V sebanyak 1 buah
Baterai AA 1,5V dipakai oleh multimeter untuk mengaktifkan pembacaan Ohm Meter pada perkalian x1, x 10, x100, x1K, sedangkan baterai kotak 9V dipakai oleh multimeter untuk mengaktifkan pembacaan Ohm Meter pada perkalian x10K.

Apabila kedua baterai ini tidak dipasangkan, maka anda tidak akan dapat mengukur menggunakan Ohm Meter pada multimeter tersebut. Namun, anda masih tetap dapat menggunakan fungsi-fungsi lain seperti mengukur tegangan AC, tegangan DC, dan Arus DC. Untuk mengganti baterai ini, anda dapat membuka back cover pada multimeter ini menggunakan sebuah obeng.

Penutup

Demikian, informasi yang dapat admin www.sekolahotomasi.com sampaikan, semoga dapat membantu rekan-rekan semua yang sedang belajar menggunakan multimeter analog.

Post a Comment for "Bagian-Bagian Multimeter Analog dan Fungsinya"