Cara Kerja dan Pemasangan Water Level Control - Dunia Elektro
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Kerja dan Pemasangan Water Level Control

Cara Kerja dan Pemasangan Water Level Control

A. Pendahuluan

Saat mengisi bak penampungan air, terkadang kita lupa meninggalkannya dan air sampai tumpah. Jika pada musim kemarau panjang, dimana air sedang sulit didapatkan maka hal tersebut akan merugikan kita karena persediaan air di sumur menjadi habis. Sekarang ini kita tak perlu menunggu air mengisi bak penampungan hingga penuh, karena sudah tersedia alat yang bernama Water Level Control (WLC) masyarakat lebih familiar dengan nama otomatis pompa air.


B. Prinsip Kerja

WLC akan aktif secara otomatis manakala air di bak penampungan habis dan akan mati manakala air di bak penampungan penuh. Kunci utama dari WLC adalah pada bagian pelampungnya. Ada 2 pelampung, yaitu pelampung bagian atas yang mendeteksi tinggi maksimum air dan pelampung bagian bawah yang digunakan untuk mendeteksi ketinggian air minimum. cara kerjanya yaitu ketika bak penampung dalam kondisi penuh maka pelampung atas dan pelampung bawah akan terangkat oleh air (masa pelampung < masa air). Ketika air bak penampungan digunakan untuk keperluan rumah tangga, maka volume airnya akan turun dan pelampung atas juga ikut turun namun masih belum mampu untuk menggerakkan relay pemicu pompa air aktif. Setelah lama air akan habis dan akhirnya pelampung bawah ikut turun sampai batas minimum air dan mengaktifkan relay memicu pompa air untuk aktif mengisi bak penampungan air.

C. Gambar Rangkaian

1. Gambar

Jika digambarkan, rangkaian kendali dan rangkaian daya dari WLC adalah sebagai berikut.
Cara Kerja dan Pemasangan Water Level Control
Gambar wiring rangkaian water level control

2. Keterangan

1. MCB digunakan untuk mengamankan rangkaian dari beban lebih dan konsleting
2. TOR digunakan untuk mengamankan rangkaian dari arus lebih. Jika arus melebihi batas wajar maka TOR akan mematikan rangkaian kendali.
3. Selector Switch digunakan untuk memilih kendali secara manual atau secara otomatis.
4. K1 dan K2 sebagai relay pengaman dari percikan bunga api yang dapat muncul akibat dari beban pompa air yang besar.
5. Pelampung sebagai indikator batas atas dan batas bawah serta kondisi on dan off pompa air
6. Start Button sebagai saklar manual mengaktifkan pompa air
7. Stop Button sebagai saklar manual menonaktifkan pompa air
8. L1 sebagai lampu indikator posisi kendali manual
9. L2 sebagai lampu indikator posisi kendali otomatis
10. L3 sebagai lampu indikator terjadinya arus beban lebih pada pompa air
11. L4 sebagai lampu indikator pompa air ON

D. Cara Kerja Rangkaian Kendali

Untuk mengaktifkan rangkaian kendali, terlebih dahulu aktifkan MCB. Kemudian pada selector switch pilih kondisi yang akan kalian pakai, jika ke kiri maka kalian memilih kendali secara manual sedangkan jika posisi ke kanan kalian memilih kendali secara otomatis. Kendali secara otomatis dikendalikan oleh pelampung yang berjumlah dua buah pelampung dengan posisi atas dan posisi bawah keduanya dihubungkan dengan seutas tali pelampung ini diletakkan di dalam bak penampungan air. Jika kedua pelampung terangkat oleh volume air maka pompa akan mati dan jika kedua pelampung menggantung dan mengaktifkan coil K2 maka pompa air akan menyala ditandai dengan lampu indikator hijau

E. Cara Kerja Rangkaian Daya

Untuk mengaktifkan rangkaian daya, terlebih dahulu harus mengaktifkan MCB 2, pompa air akan bergerak jika relay K1 atau relay K2 aktif. TOR akan aktif jika motor mengalami gangguan berupa arus beban lebih.

F. Penutup

Demikianlah artikel kali ini mengenai "Cara Kerja dan Pemasangan Water Level Control", semoga pembaca paham dengan apa yang admin jelaskan. Apabila ada kritik dan saran silahkan sampaikan pada kolom komentar, kritik dan saran yang membangun akan sangat berarti agar blog ini menjadi semakin lebih baik dan dapat digunakan sebagai sarana belajar bersama.

Post a Comment for "Cara Kerja dan Pemasangan Water Level Control"